Jaya atau hancurnya suatu bangsa bergantung pada didikan
para orang tua kepada generasi pelanjutnya. Jika perkara pendidikan anak ini
dianggap sepele, maka di kemudian hari akan muncul para pemimpin bangsa dan
masyarakat yang lemah. Baik lemah dalam ilmu pengetahuan, pemahaman agama,
kemandirian sosial hingga ekonomi.
Allah swt. berfirman dalam Qs. An-Nisa’ ayat 9:
“Dan hendaklah
takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan
yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar.”
Ayat ini menyatakan bahwa mempersiapkan generasi
yang kuat merupakan perintah Allah Swt. Manusia harus takut kepada Allah jika ia
tidak memperhatikan kesejahteraan hidup anak keturunannya. Tentu yang dimaksud
kesejahteraan di sini bukan sekedar cukup sandang, pangan dan papan karena hal-hal
yang bersifat materi, suatu saat bisa habis. Tapi juga mendapatkan pendidikan sehingga
dapat hidup benar dan mandiri serta memahami tanggung jawab yang akan
dipikulnya di masa yang akan datang.
Atas dasar inilah saya memiliki perhatian terhadap
masalah pendidikan anak. Sebagai seorang ibu, saya ingin mengambil bagian dari
apa yang menjadi tanggung jawab saya terhadap anak-anak saya. Sebagai seorang
penulis, saya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan
selama saya mendidik anak dan mempelajari ilmu pendidikan anak.
Dalam pendidikan anak ini, saya mengambil pendidikan
Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan hadits sebagai rujukan. Allah sebagai
Sang Pencipta tentu Dia tidak membiarkan manusia tanpa petunjuk. Dia juga
mengutus para rasul untuk untuk memberikan pengajaran kepada manusia.
Seperti yang tersurat dalam Qs. Al-Alaq ayat 5,
“Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Pendidikan anak berbasis Islam ini diharapkan dapat
menempatkan sisi kemanusiaan anak pada posisi yang setepat-tepatnya sesuai yang
direncanakan Sang Pencipta. Saya meyakini, pendidikan yang tepat akan
memunculkan kepribadian manusia yang kuat, lurus dan tahu arah hidupnya.
Oleh karena itu, saya mengajak marilah mulai
mengenali secara mendasar untuk apa manusia diciptakan, bagaimana perlakuannya,
hal-hal apa yang mesti diwaspadai, apa potensi dan kelemahannya serta hal-hal lain yang bisa kita terapkan saat
menghadapi anak-anak kita.
Mantap. Lanjutkeun, mBak Yas.
BalasHapusWkwk...siap grak! ��
HapusTujuan yang mulia.
BalasHapusJadi malu hehe...
HapusSemoga cara mendidik.secara islam nanti makin populer dg buku ini
BalasHapusAamiin...aduh jadi deg-degan saking semangatnya 😄
HapusTujuan yang mulia ini harus diwujudkan... semangat!
BalasHapusSiap, tetap semangat!
Hapus