Selasa, 20 November 2012

Bintik-Bintik Hitam di Wajah Yang Tak Mau Pergi

"Bu, kenapa tidak beli yang kayak gitu?" tanya suamiku beberapa saat setelah tayangkan iklan sebuah produk kecantikan yang katanya bisa menghilangkan flek hitam di wajah.
Sesaat saya terperangah. Selanjutnya saya tertawa, merasa lucu sekaligus getir mengingat jawaban yang akan saya berikan.
"Ibu juga pengen sih, Pak. Tapi kan harganya di atas 100 ribu-an. Kalau ke Indomaret, Ibu cuma mampu melirik aja hehe..."
"Ya nggak apa-apa kalau memang mampu mencerahkan wajah," tegas Bapak.
Saya terdiam. Entah terharu atau tidak yakin. Bukan saya tidak yakin pada kesungguhan suami. Tapi saya tidak yakin apakah saya rela membelanjakan uang sebanyak ratusan ribu untuk membeli kosmetik demi menghilangkan bintik-bintik hitam di wajah saya.
flek hitam di wajah

Omong-omong tentang bintik hitam di wajah saya ini, saya tidak ingat kapan mulainya. Saya baru menyadarinya dengan sangat terlambat. Yaitu saat saya sudah memiliki beberapa orang anak dan saat saya merasa, suami pun harus diberi penampilan terbaik dari seorang isteri. Yah, secara di luar sana tentu banyak makhluk-makhluk yang lebih kinclong hilir mudik. Jangan sampai... di rumah, suami dapat sosok yang kusut bin amburadul hehe...

Awalnya, saya tidak tahu apa yang menyebabkan bintik-bintik hitam di wajah saya. Saya pernah membaca beberapa artikel tentang jenis-jenis kulit. Ternyata kulit saya termasuk jenis kulit kering. Saya mengira, mungkin jenis kulit kering yang saya miliki inilah yang menyebabkan wajah saya lebih mudah mendapatkan flek hitam.

Tentang perawatan kulit. Asli, sejak remaja saya tidak pernah secara khusus peduli pada yang namanya perawatan kulit. Pasalnya, karena saya merasa tidak punya keluhan khusus pada kulit saya. Saya pikir untuk apa? Tidak dirawat pun kenyataannya tidak ada pengaruhnya buat saya.  Ya, kulit saya yang kering membuat saya tidak pernah terkena masalah jerawat. Padahal, saat itu teman-teman saya sudah bersibuk-sibuk ria dengan pembersih dan penyegar wajah sebelum tidur.  Menurut teman-teman saya itu, kalau mereka lalai sehari saja tidak membersihkan wajah, esok harinya langsung kulitnya penuh jerawat. Jadi, nggak ada alasan buat saya untuk merawat wajah kan? Hehe... ngeles.com deh!

O,ya saya ingin menceritakan tentang perawatan kulit yang dilakukan Mamah, panggilan pada ibu saya. Kenapa saya ceritakan. Karena tentunya sedikit banyak, seorang anak perempuan pasti melihat contoh pada ibunya termasuk dalam hal perawatan kulit. Mamah termasuk orang yang memiliki jenis kulit normal cenderung kering. Saya pernah melihat dia berjerawat tapi nggak pernah lebih dari satu biji. Sejauh yang saya tahu, Mamah tidak pernah punya pembersih wajah. Untuk rangkaian kosmetik perawatan wajah, beliau pakai pelembab bermerk Oil of Ulan (sekarang Olay), dasar bedaknya bermerk Barclay (kalau nggak salah ya). Untuk bedaknya saya benar-benar lupa. Selain yang sudah saya sebutkan tadi, di meja riasnya ada lipstik, hair spray, maskara (yang jarang dipakai), kosmetik set (yang juga jarang dipakai).  Satu lagi, body lotion merk Citra (waktu itu masih botol kaca dan hanya satu varian). Itu saja. Tidak ada yang lain lagi.

Nah, melihat gaya Mamah yang minimalis seperti itu, otomatis saya pun merasa tidak termotivasi untuk mengkoleksi berbagai produk perawatan wajah (idih, ini apa lagi hehe...). Ya maksudnya, saat saya remaja, masak sih saya harus punya kosmetik seperti Mamah. Jadi akhirnya ya dibiarkan saja. Tapi kalau mau sedikit bocoran yang 'agak-agak memalukan', sampai SMP, setelah mandi  biasanya saya baluran pakai minyak kayu putih lho. Silahkan tertawa. Habis itu sekujur tubuh pakai talk wangi merk... apa ya... lupa. Pokoknya bentuk botolnya mirip tempat kok bulu tangkis, hanya dalam ukuran lebih kecil. Untuk wajah, saya pakai bedak padat merk... aduh, yang ini juga lupa lagi. Tapi wadahnya itu  luarnya terbuat dari plastik berwarna merah tua dengan lingkaran-lingkaran oranye. Sedangkan bagian dalamnya, sebagai tempat bedak, terbuat dari semacam logam. O ya, antara tempat bedak dan tutup ada engselnya. Di bagian tutupnya ada kaca. Untuk tambahan, saya juga suka meminyaki rambut saya dengan minyak Brisk. Qeqeqeq... untuk yang ini biarlah saya tertawa duluan.

Lanjut. Pas SMA saya lihat teman kamar kost saya memakai baby oil untuk wajahnya. Setelah itu dibedaki pakai talk bayi. Entah kenapa, aku ngikut saja waktu itu. Sampai tamat SMA. Ketika masuk kuliah, saya malah hampir tidak pernah pakai apa-apa. Alasannya ribet dan gak punya waktu. Kalau dipikir-pikir sekarang, idiiih jorok banget sih aku. Jorok di sini maksudnya, kok ya nggak sedap dipandang banget. Gimana coba kalau waktu itu muka saya mengkilat karena keringat atau bagaimana kalau ketty saya bau keringat. Apa nggak malu-maluin tuh. Tapi ya sudahlah. Yang lalu biarlah berlalu hehe...

Demikian pula ketika setelah menikah. Terlebih setelah punya anak. Seingat saya, ketika baru menikah, saya masih sempat pakai kosmetik sisa-sisa riasan saat penganten. Saya memang beli sendiri kosmetik untuk riasan wajah saat jadi pengantin. Kalau nggak salah produk merk Tulip deh. Tapi setelah punya anak-anak?! Whuaah kayaknya boro-boro inget ngerawat wajah. Muka saya polos-los-los... Hah, untunglah suami saya cinta bukan karena riasan wajah saya hehe...

Kesimpulan dari semuanya, mungkin karena kulit saya yang kering dan kurang memperhatikan perawatan wajah-lah yang membuat pipi saya berbintik-bintik. Itu dugaan saya.

Oke,

Balik lagi ke bahasan awal. Tentang tawaran suamiku itu, sebenarnya bukan pertama kalinya. Dari sejak penghasilannya belum sesejahtera sekarang, ia pernah dua kali menanyakan apakah saya punya keinginan untuk menghilangkan bintik hitam ini.

Pertama kali, ia menyarankan sebuah produk dalam wadah tube pada saya. "Bu, coba pipinya pakai M*****x biar bintik-bintik hitamnya hilang."
Waktu itu saya menjawabnya, "Ibu pernah baca produk itu mengandung mercury lho, Pak."
"Oh, gitu? Jangan atuh."
"Eh, omong-omong Bapak merasa terganggu ya dengan kondisi Ibu yang seperti ini?" Saya baru tersadar dan merasa heran dengan perhatiannya yang tidak biasa.
Dengan segera suamiku menolaknya. "Tidak. Tentu saja tidak."

Saat kedua kalinya, saya masih ingat saat itu sedang di sebuah mall bagian kosmetik. Saya lupa kenapa saya ada di tempat tersebut. Suami saya langsung memanggil dan memperlihatkan produk masker.
"Bu, mau tidak pakai ini?"
Saya segera mengambil produk itu dari tangannya. Di situ tertulis kegunaannya dapat menghilangkan bintik-bintik hitam. Oh, lagi... pikirku.
Yah, okelah, akhirnya. Saya pun membelinya. Tapi entahlah, ternyata sampai saat ini produk tersebut tidak memberikan hasil. Terbukti, ternyata sekarang, untuk ketiga kalinya suamiku tetap menyinggung masalah bintik-bintik hitam saya.

Sempat sih terpikir kembali pertanyaan saya yang dulu pada suami, apakah suamiku benar-benar terganggu dengan bintik-bintik hitam di wajah saya? Jujur, hati saya kok jadi ngerasa melow gini, ya. Tapi, saya segera menepis perasaan itu. Justru saya ingin merasa bahagia bahwa ternyata suamiku begitu mengerti dan perhatian bahwa seorang perempuan itu pastinya ingin tampil cantik. Suamiku mengerti bahwa selama ini saya menahan perasaan untuk bisa tampil cantik karena berbagai keterbatasan. Dan sebagai bukti perhatiannya, ia menawariku untuk tidak ragu-ragu membeli kosmetik yang saya inginkan. Aih, betapa beruntungnya saya hehe...
berbagai produk krim wajah

Baiklah, tidak usah berlama-lama dalam masalah curhat-mencurhat (meski aslinya kelama-aaan....). Sebaiknya mari kita evaluasi dulu apa sih yang menyebabkan wajah kita bisa berbintik-bintik. Mudah-mudahan bagi yang belum pernah mengalaminya, bisa mencegah semaksimal mungkin.

Bintik-bintik hitam di wajah atau disebut juga flek, disebabkan oleh pigmentasi kulit atau melasma. Melasma bisa terjadi di beberapa bagian tubuh terutama wajah akibat paparan sinar matahari. Selain itu bisa juga disebabkan oleh pemakaian obat hormonal seperti obat pencegah kehamilan (info gak penting: saya bukan termasuk pengguna obat hormonal). Flek juga bisa disebabkan bekas adanya jerawat, pemakaian obat antibiotik, anti epilepsi dan anti peradangan.Ternyata pemakaian kosmetik yang salah pun bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, lho.

Hmm, kalau nyangkutnya ke saya. Kayaknya flek di wajah saya akibat paparan sinar matahari. Saat remaja saya memang suka banget kegiatan outdoor macam hiking dan olah raga bela diri. Wajah saya yang tidak memakai pelindung memungkinkan matahari dengan bebasnya menyengat kulit wajah saya. Dan muncullah flek atau yang saya sebut bintik-bintik hitam itu.

Kalau udah tahu penyebabnya, lalu gimana sih cara mengatasinya?

Tawaran suami saya untuk membeli rangkaian kosmetik begitu menggoda saya. Tapi, kembali lagi pada hati nurani. Beneran kah saya bakal tega melihat ratusan ribu rupiah yang bagi saya nilai yang lumayan besar bakal keluar demi untuk menghilangkan flek? Aduuh... tapi kalau mengingat tawaran suamiku yang mungkin saja gak bakal berulang lagi, kayaknya nggak bakal tahan deh hehe...

Hmm kalau begitu, mari kita cari dulu cara lain ya. Kita coba dulu menghilangkan flek hitam dengan menghindari penyebabnya.

  1. Kalau flek hitam itu karena jerawat, tentu kita harus melakukan perawatan untuk menyembuhkan jerawatnya terlebih dahulu.
  2. Jika penyebabnya karena kulit sensitif terhadap paparan sinar matahari/sinar ultra violet, saat di luar ruangan sebaiknya gunakan cream wajah yang mengandung tabir surya.
  3. Apabila penyebabnya karena pengaruh obat atau kosmetik, sebaiknya hentikan dulu pemakaiannya sampai flek tersebut betul-betul hilang.
  4. Lakukan perawatan wajah sesuai dengan jenis kulit secara teratur supaya tetap terjaga kesehatan dan kesegarannya.

Nah, nggak perlu berpanjang-panjang lagi. Saya mengambil kesimpulan. Berhubung flek hitamku sudah tidak bisa diganggu gugat. Kayaknya saya bakal memilih pemakaian kosmetik (mumpung tawaran itu masih berlaku). Tentu saja saya bakal secara cermat memilih produk yang saya gunakan. Usia saya memang tidak muda lagi. Menjelang 40 tahun. Jadi, kayaknya memang perlu perawatan lebih khusus dan intensif. Ntar deh, kalau berhasil, pasti saya kabarin lagi.

4 komentar:

  1. jangan salah pilih produk kecantikan yang mengakibatkan kerusakan dasar kulit anda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Harus mengedukasi diri dulu tentang jenis kulit dan berbagai produk yang tersebar di pasaran.

      Hapus
  2. saya sempat termakan iklan dan saya mencobanya..tapi bukannya hilang tapi fleknya makin tebal..jadi aku bingung harus pake produk apa untuk menghilangkan flek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus dikenali dulu jenis kulitnya, Mba. Beli produk sesuai jenis kulit.

      Hapus

Terima kasih sudah meninggalkan jejak :)