Dari kecil
saya suka musik dan beryanyi. Ketika memiliki anak, saya suka menimang mereka
dengan mendendangkan lagu bernada lembut yang dapat membuai anak seperti
shalawat nabi, lagu religi atau lullaby, lagu khusus pengantar tidur.
Semakin
kesini, tanpa sadar dari bibir suka keluar nada-nada yang berisi lirik berupa
pengulangan nama lengkap anak yang ditimang. Akhirnya nada dan lirik itu
menjadi jingle khas bagi anak tersebut. Nadanya sendiri keluar, terdorong dari
saya ingin mengimbangi karakter anak. Anak pertama saya gerak tubuhnya aktif
sekali. Inginnya diajak bermain dan digendong terus. Setiap saya baringkan
langsung menangis. Tidurnya pun sulit. Mendengar suara sedikit saja langsung
bangun. Wah repot juga kalau begini, pikir saya. Dari sinilah saya mencoba
menyusun nada-nada dengan irama yang menenangkan. Belakangan saya baru tahu
ternyata menurut penelitian ahli, irama lagu yang tenang akan membuat bayi
lebih relaks dan tidurnya pun lebih nyenyak.
Pengalaman
berikutnya ketika anak kedua lahir. Saya melihat kok anaknya cenderung pendiam.
Anaknya anteng. Bibirnya jarang mengeluarkan suara ocehan khas anak. Kalau
tidur lama dan hanya bangun kalau mau minum susu. Awalnya terasa menyenangkan
karena saya bisa beraktivitas dengan tenang. Namun kemudian saya merasa
khawatir. Saya pikir mungkin anaknya harus dibawa ke suasana yang lebih
bersemangat. Dengan dasar itu, sayapun membuat jingle dengan nada-nada berirama
lebih cepat dan menghentak. Dinyanyikan sambil saya mengajak bercanda anak.
Ketika anak dalam posisi berbaring, saya pegang kedua tangannya dan saya
goyang-goyang sesuai nada dengan menunjukkan mimik muka lucu. Tepat di nada
menghentak, saya tarik tangannya pelan atau saya dekatkan muka saya ke muka
anak. Biasanya anak akan terpancing kaget kemudian tertawa-tawa. Tentu, untuk jingle
yang berirama cepat ini disesuaikan dengan usia anak ya. Kira-kira usia anak
4-8 bulan saat anak sudah mulai bisa diajak bermain cilukba. Kalau
dinyanyikannya sambil ditimang, saya biasanya sambil melakukan gerakan goyang badan sesuai dengan nada. Karena merasa tubuhnya bergoyang-goyang, anak
biasanya merespon dengan tawa juga. Durasi per jingle kurang dari 15 detik.
Tapi dinyanyikan berulang-ulang.
Nah, apakah yang
saya lakukan itu berdampak sesuai harapan? Untuk mengetahui hal ini tentu saya
harus memiliki alat ukur. Namun saya yakin hubungan interaktif antara ibu dengan anak
serta pengaruh positif musik pada anak, hal itu sudah termasuk di dalamnya dan
telah banyak diakui manfaatnya. Sekarang anak-anak saya sudah besar, bahkan ada yang sudah mahasiswa. Sampai sekarang mereka masih hapal jingle yang khusus dibuat saya untuk dirinya masing-masing. Dan mereka merasa so special.
Foto dari sini |
Manfaat Musik Bagi Anak
Di bawah ini saya paparkan beberapa manfaat musik
bagi anak yang telah banyak diteliti para ahli dan dibuktikan hasilnya.
1.
Membangun Kepekaan dan Kecerdasan Emosi
Nada ditangkap oleh perasaan. Jika anak sering diperdengarkan musik, ia
akan menangkap nada-nada berbeda yang menyentuh perasaannya. Ada nada tinggi
dan rendah. Ada irama cepat dan lambat. Karena perasaannya sering diasah dengan
musik, maka akan timbul kepekaan pada diri anak.
Kepekaan merupakan kemampuan perasaan. Kepekaan perasaan sangat
dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupannya baik untuk mengenali
emosi-emosi yang timbul dalam dirinya maupun terhadap keadaan di sekelilingnya. Sebagai
makhluk sosial, manusia harus memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Dan
itu hanya bisa terjadi jika ia peka terhadap lingkungannya. Kepekaan juga bisa
digunakan untuk menangkap keindahan alam dan kebesaran Tuhan. Jika anak sudah
memiliki modal kepekaan ini, tinggal orang tua mengarahkan saja. Sehingga dengan
kepekaan yang dilatihkan sejak dini, diharapkan anak memiliki kecerdasan
emosional.
2.
Meningkatkan Kecerdasan Otak
Pada tahun pertama kelahirannya, pertumbuhan otak anak berkembang cepat
dibanding pada tahun-tahun setelahnya. Para peneliti dari Universitas
California telah melakukan pengamatan pada sejumlah anak dan menyimpulkan bahwa
belajar musik pada usia dini dapat meningkatkan kecerdasan seperti kemampuan
bernalar dan berpikir dalam jangka panjang.
Senada dengan ungkapan di atas, Mark Tramo, M.D. seorang Ahli Saraf dari Harvard
University menyatakan bahwa di dalam otak manusia terdapat jutaan neuron
dari sirkuit secara unik dan menjadi aktif ketika kita mendengar musik.
Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori
di belahan kiri dan belahan kanan. Di sinilah kaitannya musik dan pengaruhnya
terhadap kecerdasan otak manusia.
3.
Melatih Motorik dan Pertumbuhan Fisik
Jika musik mengena pada perasaan pendengarnya maka tubuh pun akan ikut
bereaksi. Musik yang riang akan membawa tubuh anak bergoyang. Gerakan-gerakan
ini akan melatih kemampuan motorik anak dan merangsang pertumbuhan fisik anak.
4.
Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Musik juga akan membawa pendengarnya untuk mendendangkan lirik dari lagu
tersebut. Meskipun anak belum memiliki kemampuan lafal yang benar tapi ia akan
berusaha melafalkannya sejauh yang ia dengar dan ia mampu lafalkan. Lama
kelamaan lidahnya akan lebih lentur mengucapkan berbagai kosa kata. Sehingga
kemampuan berbahasanya pun akan meningkat lebih cepat.
5.
Mengasah Daya Imajinasi dan Kreativitas
Menangkap nada membutuhkan kerja otak. Jadi saat anak menangkap
nada-nada, bukan berarti tidak ada usaha dari otaknya. Otak akan menangkap,
memahami, menggambarkan dan menyimpan pada memori. Pembiasaan menangkap dan
menerjemahkan nada-nada musik ini akan merangsang daya imajinasi anak yang
berujung pada kreativitas.
Foto dari sini |
Hubungan Interaktif
Antara Orang tua dan Anak
Meskipun saya
sudah memaparkan mengenai manfaat musik bagi anak di atas, namun pada
pelaksanaannya saya lebih menyarankan jika nada-nada musik itu didendangkan
oleh orang tuanya daripada dari rekaman atau alat musik. Apalagi untuk anak di
bawah 1 tahun. Janin yang sudah mengenal suara ibu atau orang-orang terdekatnya
sejak dari dalam kandungan, ketika sudah lahir maka ia akan cepat menangkap
alunan musik yang diperdengarkan dari suara yang dikenalnya. Sehingga dampak
pada diri anak akan lebih terasa. Selain
itu dekapan saat ditimang, mimik muka lucu ibu atau ayah dan kehangatan suasana akan
berpengaruh besar pada psikologis anak.
Manfaat bagi seorang ibu pun tidak kalah besar. Ibu yang senantiasa repot mengurus anak akan
direhatkan dengan nyanyian-nyanyian yang disenandungkannya. Saraf-saraf ibu
akan terasa lebih relaks dan menumbuhkan perasaan senang. Mudah-mudahan hal ini akan mencegah timbulnya sindrom baby blues yang biasa terjadi pada ibu-ibu yang baru melahirkan. Jadi, jangan
sepelekan aktivitas bernyanyi bersama anak ini ya, Bun, Yah :)
#BlogtoBook
Aku jg kdg ga sadar nyiptain sendiri jingle utk anak pas lg main dgn mereka. Kdg kan kita udh keabisan mau nyanyi lagu apa lg, trs suka tuh asal aja nyiptain lirik dan lagunya supaya anak2 seneng :p. Biasanya sih aku juga ga apalin mbak.. Palingan nyanyi bbrp kali, trs lupa.. Ciptain dadakan lagi :D.
BalasHapusMungkin bakat mba memang mudah nyiptain lagu. Direkam, Mba. Ntar bisa jadi album tuh hehe...
HapusAdikku senang banget mainkan musik waktu mengandung anaknya mbak...skrg anaknya sudah usia 4 thn..sukanya musik, pinter berhitung dan cerdas banget...
BalasHapusLuar biasa ya dampak musik ini..
Iya Mba, udah diakui oleh para ahli juga itu :)
Hapuswah , bsai buat jingle ya, amlah aku pingin juga bisa bikin jinle bt anak asuhku
BalasHapusIya mba, dari kata-kata sederhana saja :)
HapusJadi penasaran sama jingelnya Mbak ��
BalasHapusSederhana aja kok Mba, cuma berisi nama lengkap anak dan paling ditambah yel-yel :)
HapusHihihihi lucu banget jadi anaknya mba. Tiap anak punya jingle-nya masing masing. Kalau mamaku biasanya punya nada panggilan lucu untuk anak anaknya.
BalasHapusHmm ... aku penasaran, seperti apa sih jingle kesayangan untuk anak anak mba.
Berarti kayak suamiku, Mba. Dia punya panggilan lucu buat semua anaknya, kayak Cimot, Nguna, Cinga dll. :))
HapusBaru tau manfaatnya mbak...makasih sharingnya
BalasHapusSama-sama, Mba :)
HapusWah banyak manfaatnya yaam kalo aku nyiptaain jingle biar anak mudah baca
BalasHapusIya itu salah satu manfaatnya, Mba :)
HapusTulisan yang bagus dan bermanfaat.
BalasHapusTerima kasih ya, Mba :)
Hapussalam kenal mba, waaah kereen serius mba udah 6 anaknya? mantap mba, jadi pengen punya anak banyak hihi...btw saya pengen nerapin musik ke anak2 tapi apa daya saya tak pandai menyanyi atau memainkan alat musik
BalasHapusHehe...serius dong. Saya juga gak punya alat musik, Mba. Murni ngandelin mulut berdendang aja hehe... :)
Hapuslha kok sama mbak. dua anak saya juga pas bayi saya buatin lagu. liriknya ya cuma nama lengkap mereka.
BalasHapuslucunya, utk yang sulung saya buat lagunya kalem; sedangkan untuk anak kedua mars. lha kok karakternya malah berkebalikan. si sulung lebih rame dari si nomer dua.
kebalik...haha...